Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) adalah metode pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan, Metode ini dikembangkan untuk membantu siswa mengenal huruf, suku kata, dan kata melalui pendekatan yang bermakna, bertahap, dan kontekstual. dilakukan dengan cara:
Struktural: Mengenalkan struktur bahasa secara utuh, misalnya dengan memperkenalkan kalimat atau kata secara menyeluruh terlebih dahulu.
Analitik: Menganalisis atau memecah kata atau kalimat menjadi bagian-bagian kecil, seperti suku kata dan huruf.
Sintetik: Menyusun kembali bagian-bagian tersebut menjadi bentuk utuh (kata atau kalimat).
Mengembangkan kemampuan membaca dan menulis permulaan secara sistematis.
Menanamkan pemahaman bahwa bahasa adalah satu kesatuan yang bermakna.
Membantu siswa memahami hubungan antara bunyi, huruf, suku kata, dan kata.
Menumbuhkan minat dan rasa percaya diri siswa dalam belajar membaca.
Pendekatan dari keseluruhan ke bagian, bukan sebaliknya (berlawanan dengan metode alfabet atau fonik).
Fokus pada kalimat yang memiliki makna, agar siswa bisa langsung mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.
Menekankan proses pengamatan, analisis, dan sintesis.
Biasanya menggunakan alat bantu visual, seperti kartu kata, gambar, atau papan tulis.
Mengajarkan membaca secara bermakna dan kontekstual.
Cocok untuk siswa dengan gaya belajar visual dan verbal.
Mendorong siswa untuk berpikir analitis dan kreatif.
Meningkatkan kemampuan berbahasa secara utuh (tidak hanya mengeja).
Butuh kesiapan guru dalam merancang bahan ajar yang sesuai tahap SAS.
Tidak cocok jika siswa belum mengenal huruf sama sekali.
Membutuhkan waktu lebih banyak dibanding metode fonik.
Tahap Struktural (Kalimat Utuh)
Guru menyajikan kalimat secara utuh dan bermakna.
Contoh: "Ibu pergi ke pasar."
Tahap Analitik (Pemecahan)
Kalimat tersebut dianalisis/dibedah menjadi:
Kata: Ibu | pergi | ke | pasar
Suku kata: i-bu, per-gi, ke, pa-sar
Huruf: i, b, u, p, e, r, g, k, a, s
Tahap Sintetik (Penyusunan Kembali)
Siswa diminta menyusun kembali huruf menjadi suku kata → kata → kalimat.
Kegiatan ini bisa dilakukan melalui menempel huruf, mengisi titik-titik, atau menulis.
| Metode | Ciri Utama | Arah Pembelajaran |
|---|---|---|
| SAS | Kalimat → Kata → Huruf | Analitik (keseluruhan ke bagian) |
| Fonik | Bunyi huruf → Suku kata → Kata | Sintetik (bagian ke keseluruhan) |
| Suku kata | Suku kata → Kata → Kalimat | Kombinasi |
| Global | Langsung mengenal kalimat utuh | Holistik (tanpa analisis huruf) |
Tidak ada video