Logo BATUAH

Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS)

Metode Struktural Analitik Sintetik (SAS) adalah metode pembelajaran bahasa Indonesia, khususnya untuk mengajarkan membaca dan menulis permulaan, Metode ini dikembangkan untuk membantu siswa mengenal huruf, suku kata, dan kata melalui pendekatan yang bermakna, bertahap, dan kontekstual. dilakukan dengan cara:

  1. Struktural: Mengenalkan struktur bahasa secara utuh, misalnya dengan memperkenalkan kalimat atau kata secara menyeluruh terlebih dahulu.

  2. Analitik: Menganalisis atau memecah kata atau kalimat menjadi bagian-bagian kecil, seperti suku kata dan huruf.

  3. Sintetik: Menyusun kembali bagian-bagian tersebut menjadi bentuk utuh (kata atau kalimat).

Tujuan Metode SAS

  • Mengembangkan kemampuan membaca dan menulis permulaan secara sistematis.

  • Menanamkan pemahaman bahwa bahasa adalah satu kesatuan yang bermakna.

  • Membantu siswa memahami hubungan antara bunyi, huruf, suku kata, dan kata.

  • Menumbuhkan minat dan rasa percaya diri siswa dalam belajar membaca.

Ciri-ciri Metode SAS

  • Pendekatan dari keseluruhan ke bagian, bukan sebaliknya (berlawanan dengan metode alfabet atau fonik).

  • Fokus pada kalimat yang memiliki makna, agar siswa bisa langsung mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari.

  • Menekankan proses pengamatan, analisis, dan sintesis.

  • Biasanya menggunakan alat bantu visual, seperti kartu kata, gambar, atau papan tulis.

Kelebihan Metode SAS

  • Mengajarkan membaca secara bermakna dan kontekstual.

  • Cocok untuk siswa dengan gaya belajar visual dan verbal.

  • Mendorong siswa untuk berpikir analitis dan kreatif.

  • Meningkatkan kemampuan berbahasa secara utuh (tidak hanya mengeja).

Kekurangan Metode SAS

  • Butuh kesiapan guru dalam merancang bahan ajar yang sesuai tahap SAS.

  • Tidak cocok jika siswa belum mengenal huruf sama sekali.

  • Membutuhkan waktu lebih banyak dibanding metode fonik.

Tahapan dalam Metode SAS

  1. Tahap Struktural (Kalimat Utuh)

    • Guru menyajikan kalimat secara utuh dan bermakna.

    • Contoh: "Ibu pergi ke pasar."

  2. Tahap Analitik (Pemecahan)

    • Kalimat tersebut dianalisis/dibedah menjadi:

      • Kata: Ibu | pergi | ke | pasar

      • Suku kata: i-bu, per-gi, ke, pa-sar

      • Huruf: i, b, u, p, e, r, g, k, a, s

  3. Tahap Sintetik (Penyusunan Kembali)

    • Siswa diminta menyusun kembali huruf menjadi suku kata → kata → kalimat.

    • Kegiatan ini bisa dilakukan melalui menempel huruf, mengisi titik-titik, atau menulis.

Metode Ciri Utama Arah Pembelajaran
SAS Kalimat → Kata → Huruf Analitik (keseluruhan ke bagian)
Fonik Bunyi huruf → Suku kata → Kata Sintetik (bagian ke keseluruhan)
Suku kata Suku kata → Kata → Kalimat Kombinasi
Global Langsung mengenal kalimat utuh Holistik (tanpa analisis huruf)

 

  1.  

Video

Tidak ada video

Tinggalkan Komentar

Komentar