Metode Scramble adalah metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan soal atau tugas berupa huruf-huruf atau kata-kata yang telah diacak, kemudian siswa diminta untuk menyusun kembali huruf atau kata tersebut menjadi kata atau kalimat yang benar sesuai dengan konteks materi pembelajaran.
Meningkatkan daya ingat siswa terhadap materi pelajaran.
Melatih keterampilan berpikir cepat dan tepat.
Mendorong partisipasi aktif siswa dalam proses pembelajaran.
Memperkuat pemahaman konsep melalui aktivitas bermain kata.
Materi disajikan dalam bentuk kata atau kalimat acak.
Siswa diminta untuk menyusun kembali kata/kalimat tersebut.
Bisa dilakukan secara individu maupun kelompok.
Cocok diterapkan pada mata pelajaran seperti Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS, dan lainnya, terutama untuk penguatan konsep dan kosakata.
Meningkatkan antusiasme siswa dalam belajar.
Mengembangkan daya ingat dan fokus.
Menumbuhkan kompetisi sehat dalam pembelajaran.
Mendorong siswa untuk belajar sambil bermain.
Kurang efektif untuk materi yang bersifat analisis mendalam atau konseptual kompleks.
Membutuhkan persiapan waktu dan materi dari guru.
Bisa membingungkan siswa yang memiliki kemampuan literasi rendah.
Persiapan Guru:
Menentukan materi pelajaran yang akan diajarkan.
Menyiapkan daftar kata atau kalimat penting yang relevan dengan materi.
Mengacak huruf atau urutan kata dari daftar tersebut.
Pelaksanaan di Kelas:
Guru membagikan soal scramble kepada siswa.
Siswa diminta menyusun kembali kata atau kalimat dengan benar dalam waktu tertentu.
Guru memberi kesempatan siswa mempresentasikan atau membacakan hasilnya.
Guru memberikan umpan balik dan klarifikasi atas jawaban siswa.
Evaluasi:
Guru menilai berdasarkan ketepatan penyusunan, kecepatan menyelesaikan tugas, dan pemahaman terhadap arti kata/kalimat.